A. EMBEDDED QUESTIONS
Menggabungkan
dua pertanyaan (Questions) atau pertanyaan dan pernyataan (statement, baik
positif maupun negatif) menjadi satu. Pertanyaan yang “ditanamkan” (embedded)
biasanya adalah pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya (Question words) yang
biasanya adalah salah satu dari 6W 1 H: What, When, Where, Which, Who, Whose,
dan How.
Embedded
question dengan pertanyaan
Pertanyaan tempat ditanamkannya “embedded question” biasanya adalah Yes/No question (pertanyaan yang hanya perlu dijawab dengan “Yes” atau “No”:
Pertanyaan tempat ditanamkannya “embedded question” biasanya adalah Yes/No question (pertanyaan yang hanya perlu dijawab dengan “Yes” atau “No”:
Where
do you live? Can you tell me?
Can
you tell me where you live?
Where
does she work? Do you know?
Do
you know where she works?
What
did they say? Do you remember?
Do
you remember what they said?
Susunan
“embedded question” nya berubah, verba bantu do/does/diddibuang dan
verbanya berubah (work = works; say = said). Kalau embedded question nya
mengandung salah satu dari am/is/are/was/were, maka am/is/are/was/were itu
tidak lagi diletakkan di depan pronomina/nomina-nya, tetapi diletakkan di
belakangnya:
What
is your name? Can you tell me?
Can
you tell me what your name is?
How
is your mother? May I know?
May
I know how your mother is?
Where
were they last night? Do you know?
Do you know where they
were last night?
Embedded
question dengan pernyataan
Pernyataan (statement) ini bisa positif dan negatif. Kaidah-kaidah (rules) penggabungannya sama dengan A:
Pernyataan (statement) ini bisa positif dan negatif. Kaidah-kaidah (rules) penggabungannya sama dengan A:
How
did the Egyptians build the Sphinx? I wonder
I
wonder how the Egyptians built the Sphinx
How
long did it take the Chinese to complete the Great Wall? I’m not sure
I’m
not sure how long it took the Chinese to complete the Great Wall
What
is “bouillon”? I don’t know
I
don’t know what “bouillon” is
Who
is the inventor of the computer? I want to know
I
want to know who the inventor of the computer is
Seperti
terlihat pada contoh-contoh diatas, tak ada tanda tanya yang diletakkan di
akhir kalimat yang sudah digabungkan. Kalimat-kalimat itu dimulai dengan
pernyataan (I wonder, I don’t know, etc). Berbeda dengan kalimat-kalimat
gabungan yang ada di A yang semuanya dimulai dengan pertanyaan.
B. CONDITIONAL TENSES
Bentuk
kalimat bahasa Inggris untuk menyatakan pengandaian. Dalam bahasa
Indonesia, kita sering mengucapkan kalimat yang mana tujuannya untuk
mengandaikan sesuatu hal yang telah terjadi atau akan terjadi.
Terdapat
tiga jenis (type) conditional sentences, yaitu sebagai berikut:
Type
|
Fungsi
|
Rumus Conditional
Sentences
|
Type 1(Hypothetical
Conditionals)
|
Mendeskripsikan
situasi pengandaian yang mana situasinya hanya ada di imajinasi kita saja,
tidak nyata. Klausa if ditemani oleh kalimat simple past.
|
§
If + S + were / verb 2 + O,
§
S + would + base verb + O.
|
Type 2
(Past Hypothetical
Conditionals)
|
Mendeskripsikan
situasi pengandaian di masa lalu dan tidak mungkin bisa terjadi karena sudah
berlalu. Klausa if ditemani oleh kalimat past perfect.
|
§
If + S + had + past participle +
O,
§
S + would + have + past
participle + O.
|
Type 3
(Future Hyphothetical
Conditionals)
|
Mendeskripsikan
prediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Klausa if
ditemani oleh kalimat simple present.
|
§
If + S + be / verb 1 + O,
§
S + will / be going to + base
form + O.
|
Berikut
ini contoh kalimat conditional sentences type 1, 2, dan 3:
Tipe & Rumus
|
Contoh Kalimat
|
Type 1 (Hypothetical
Conditionals)
§
If + S + were / verb 2 + O,
§
S + would + base verb + O.
|
§
If you were on an escape from
police, you would get caught right away.
§
If Adam Levine proposed to me, I
would go crazy
Kedua contoh di atas
menggambarkan situasi pengandaian yang tidak nyata dan hanyalah imajinasi
saja.
|
Type 2(Past
Hypothetical Conditionals)
§
If + S + had + past participle +
O,
§
S + would + have + past
participle + O.
|
§
If I had met you earlier, I would
have chosen you as my lover.
§
If we had known that the product
was fake, we would not have bought it.
Kedua contoh di atas
menggambarkan situasi nyata yang telah terjadi di masa lalu dan tidak mungkin
dapat diubah.
|
Type 3 (Future
Hyphothetical Conditionals)
§
If + S + to be / verb 1 +
O,
§
S + will / to be going to + base
form + O.
|
§
If we study hard, we will be
successful to get into our dream universities.
§
If tomorrow does not rain, I am
not going to use my car.
Kedua contoh di atas
menggambarkan situasi nyata yang mungkin terjadi di masa depan (prediksi).
|
Future Conditional vs Hypothetical
Conditional
Kedua
jenis conditional sentences ini kadang sulit untuk dibedakan. Berikut hal yang
perlu diingat untuk bisa membedakannya:
Future Conditional
|
Hypothetical
Conditional
|
Jenis ini membicarakan mengenai situasi yang
mungkin terjadi dan prediksi atas apa yang terjadi akibat situasi tersebut di
masa depan.
Contoh:
If the president candidates are both unqualified
in the next election, I am not going to use my vote. Kejadian tersebut
mungkin terjadi di masa depan melihat situasi politik negara saat ini.
|
Jenis ini membicarakan mengenai situasi yang tidak
mungkin terjadi, dimana situasi tersebut sulit untuk terjadi atau tidak
mungkin akan terjadi.
Contoh:
If I won the lottery, I would not work
anymore.
Kejadian tersebut sulit untuk terjadi karena
kemungkinannya sangat kecil.
|
Susunan
Conditional Sentence
Kalimat pengandaian mempunyai ciri-ciri penyusunan, yaitu sebagai berikut:
Kalimat pengandaian mempunyai ciri-ciri penyusunan, yaitu sebagai berikut:
Perbedaan susunan
klausa tidak mengubah arti kalimat.
|
§
If you were a singer, I would
come to your concert.
§
I would come to your concert if
you were a singer.
Kedua kalimat
tersebut mempunyai arti yang sama.
|
Apabila klausa if
berada sebelum klausa lainnya, tanda koma (,) harus digunakan. Sebaliknya
apabila klausa if adalah klausa kedua, tanda kom (,) tidak perlu ada.
|
§
If you had come to my party, you
would have got a doorprize.
§
You would have got a doorprize if
you had come to my party.
|
C. COMPARISONS
Degrees
of comparison memiliki tiga tingkatan, yaitu positif (tingkat biasa),
komparatif (tingkat lebih/perbandingan), dan superlative (tingkat paling).
Example
:
Positive
: No other drink is as nutrious as milk
Comparative
: No other drink is more nutrious than milk
Superlative
: Milk is the most nutrious drink
Berikut
ini merupakan tipe perubahan bentuk kalimat dengan menggunakan degrees of
comparison:
Tipe I: Tingkat perbandingan dua
orang dan benda
Positive
: Subject + Verb + As + Positive Adjective + As + Object
Comparative:
Subject + Verb + Not + Comparative Adjective + Than + Object
For example :
Positive
: Rani is as beautiful as Heni
Comparative
: Rani is not more beautiful than Heni
Tipe II : Tingkat Perbandingan Tipe
Negative
Positive
: Subject + Verb + Not + So + Positive Adjective + As + Object
For
example :
Sinta
is not so attractive as Santi
Money
is not so useful as knowledge
Tipe III : Tingkat Perbandingan Dua
Orang atau Lebih
Positive
: No other + Subject + Verb + So
+ Positive Adjective + As + Object
Comparative
: Subject + Verb + Comparative Adjective + Than Any Other + Object
Superlative
: Subject + Verb + The + Superlative Adjective + All + Plural Noun (Object)
Example
:
Positive
: No other girl is so beautiful as Dian
Comparative
: Dian is more beautiful than any other girl
Superlative
: Dian is the most beautiful of all girls
Tipe IV : Tingkat Perbandingan Dua
(atau Lebih) Orang atau Benda
Positive
: Very few + Subject + Verb + As + Positive Adjective + As + Object
Comparative:
Subject + Verb + Comparative Adjective + Than Most Other + Object
Superlative
: Subject + Verb + One of + The + Superlative Adjective + Plural Noun (Object)
Example
:
Positive
: Very few countries in the world are as rich as Amerika
Comparative
: Amerika is richer than most other countries in the world
Superlative
: Amerika is one of the richest countries in the world
Tipe V : Tingkat Perbandingan Dua
(atau Lebih) Orang atau Benda
Positive
: Some + Plural Noun (Subject) + Verb + At Least + As + Positive Adjective
+ As + Object
Comparative
: Subject + Verb + Not + Comparative Adjective + Than Some Other + Plural Noun
(Object)
Superlative
: Subject + Verb + Not + The + Superlative Adjective + of All + Plural Noun
(Object)
Example
:
Positive : Some Indonesians are at least as great as Soekarno
Positive : Some Indonesians are at least as great as Soekarno
Comparative
: Soekarno is not greater than some other Indonesians
Superlative
: Soekarno is not greatest of all Indonesians
Refensi
:
Riggenbach H. &
Samuda V. (2000). Grammar Dimensions 2: Form, Meaning, and Use. Boston: Heinle
& Heinle
Hotben D. Lingga. Advanced English Grammar for TOEFL Preparation. Niaga Swadaya.
Mara Santoni. 2015. Infinitives Grammar. Ourboox Unique.
Hotben D. Lingga. Advanced English Grammar for TOEFL Preparation. Niaga Swadaya.
Mara Santoni. 2015. Infinitives Grammar. Ourboox Unique.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar