Senin, 03 Oktober 2016

Fuzzy Logic

Fuzzy Logic
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki objek-objek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan keanggotaan dalam himppunan fuzzy, dan bukan dalam bentuk logika benar (true) atau salah (false) tetapi dinyatakan dalam derajat (degree). Konsep seperti ini disebut dengan Fuzziness dan teorinya dinamakan Fuzzy Set Theory. Fuzziness dapat didefinisikan sebagai logika kabur berkenaan dengan semantic dari suatu kejadian, fenomena atau pernyatan itu sendiri. Sebagai contoh :
·         Manager pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.

Logika fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Logika fuzzy menggantikan kebenaran Boolean dengan tingkat kebenaran dan memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam putih dan dalam bentuk linguistic.

Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy (Kusumadewi S, Purnomo H, 2010) yaitu
·         Konsep logika fuzzy mudah dimengerti
·         Logika fuzzy sangat fleksibel
·         Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
·         Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
·         Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :
·         Linguistic yaitu penamaan suatu grup ysng mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami seperti : MUDA, PAROBAYA, TUA.
·         Numeris yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variable seperti : 40, 25, 50 dsb.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami system fuzzy (Aplikasi logika fuzzy untuk pendukung keputusan, Sri Kusumadewi, Hari Purnomo, Edisi kedua, Graha Ilmu, 2000) yaitu :
·         Varibel fuzzy
variable fuzzy merupakan variable yang hendak dibahas dala suatu system fuzzy. Contoh : umur, temperature, permintaan, dsb.
·         Himpunan fuzzy
himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variable fuzzy.

Fungsi keanggotaaan
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input kedalam nilai keanggotaannya sering juga disebut derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan
·         Representasi liniear
Pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk suatu konsep yang kurang jelas.
·         Representasi kurva segitiga
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear).
·         Representasi kurva trapezium
Kurva trapezium pada dasarnya seperti bentuk segitiga hanya saja ada titik yang memiliki nilai keanggotaan.

Riset-riset terkait
Ada beberapa riset yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah:
            Kusumadewi, S (2004) dalam jurnalnya yang berjudul fuzzy quantification theory I untuk analisis hubungan antara penilaian kinerja dosen oleh mahasiswa, kehadiran dosen, dn nilai kelulusan mahasiswa, menjelaskan bahwa fuzzy quantification theory I adalah suatu metode untuk menentukan hubungan antar variable kualitatif yang diberikan dengan nilai antara 0 sampai 1, dengan variable-variabel numeris dalam fuzzy group yang diberikan pada sampel. Pada penelitian tersebut, fuzzy quantification theory akan digunakan untuk menentukann seberapa besar factor-faktor kualitatif penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia, mempengaruhi hubungan antara kehadiran dosen dan nilai akhir mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa factor kemampuan dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif, memiliki pengaruh yang paling tinggi diantara factor-faktor yang lainnya, dalam kaitannya dengan pengaruh antara kehadiran dosen mengajar denga nilai kelulusan mahasiswa > ‘B’. Pengaruh ini akan sangat kuat apabila kehadiran dosen mengajar lebih dari sepuluh kali.

Contoh Aplikasi Logika fuzzy :
1.      Pengontrol kereta bawah tanah disendai, Jepang.
2.       Pengatur mekanisme otofocus pada kamera
3.      Sistem pengeraman mobil (nissan)
4.       Penghematan konsumsi daya listrik pada AC
5.       Otomatisasi kecepatan putar mesin cuci terhadap tebal-tipis atau banyak-sedikit jenis pakaian dalam mesin cuci
6.       Penentuan prestasi mahasiswa berdasarkan great IPK
7.       Kontrol jumlah produksi barang berdasarkan permintaan konsumen
8.      Penentuan karyawan terbaik berdasarkan indeks kinerja
9.      Kontrol kecepatan kendaraan berdasarkan cuaca terkini

Contoh-Contoh problem yang dapat dipetakan dengan fuzzy:
1.      Manager-gudang mengatakan kepada manager produksi “kita telah mendapat pesanan lebih besar dalam minggu ini. Tolong dicekkan, berapa banyak jumlah persediaan kita di gudang. Dan berapa besara barang yang harus akan diproduksi”.
2.      Seseorang mengatakan kepada kita “Seberapa sejuk ruangan yang saudara inginkan ? Saya akan mengatur putaran kipas dalam ruang ini.
3.      Bila seseorang mengatakan “Jika saat ini cuacanya cerah dan panas, saya akan mengemudi dengan cepat“

Arsitektur Logika Fuzzy :

1. Fuzzifikasi, Proses konversi input-input (masukan) yang bersifat tegas (crips) ke dalam bentuk (fuzzy) variabel linguistik menggunakan fungsi keanggotaan
2. Sistem Inferensi, Proses pengkonversian input-fuzzy menggunakan aturan-aturan “If-Then” menjadi Output-Fuzzy
3. Defuzzifikasi, Proses konversi Output-Fuzzy dari sistem inferensi ke dalam bentuk tegas (crips) menggunakan fungsi keanggotaan serupa (sebelumnya) menjadi sebuah nilai

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar