A. Budaya
dan Fungsi Organisasi
Sweeney & McFarlin (2002: 334)
mengemukakan bahwa budaya secara ideal mengkomunikasikan secara jelas
pesan-pesan tentang bagaimana kita melakukan sesuatu atau bentindak,
berperilaku di sekitar sini (“how we do things around here”). Dari pemikiran
tersebut dijelaskan bahwa budaya memberikan arahan mengenai bagaimana seseorang
harus berperilaku, berisikap, dan bertindak dalam sebuah organisasi. Kata
‘here’ lebih mengarah kepada suatu organisasi tertentu. Secara harfiah dapat
diartikan sebagai pikiran, akal budi ataupun pola sikap , keyakinan dan
perasaan tertentu yang mendasari pada tingkah laku seseorang didalam lingkungan
masyarakat. Sedangkan organisasi adalah sebuah unit social sebagi tempat atau
wadah yang terdiri dari sekumpulan orang dengan serangkaian tujuan agar
mencapai tujuan tertentu.
Sehingga Budaya merupakan komunikasi
yang dilakukan seseorang dalam bentuk pola sikap/tingkah laku/perbuatan dengan
tujuan tertentu yang dilakukan seseorang dalam sebuh organisasi tertentu.
Dari beberapa penjelasan diatas akan
terjadi sebuah budaya dalam organisasi. Berikut ini adalah skema terbentuknya
budaya organisasi tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
Terbentuknya
budaya organisasi sebagaimana dideskripsikan dalam gambar diatas. Berawal dari
filsafat pendiri organisasi (mereka mempunyai visi mengenai bagaimana
seharusnya organisasi itu) budaya asli diturunkan dari filsafat pendirinya yang
kemudian berpengaruh terhadap kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan
anggota/karyawannya. Tindakan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar
dalam pembentukan budaya organisasi (melalui apa yang mereka katakan dan lakukan)
dan seringkali menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima dan yang
tidak dapat diterima. Bagaimana anggota/karyawan harus disosialisasikan akan
tergantung baik pada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokan nilao-nilai
anggota/karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun
pada prefensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.
Selain itu budaya organisasi memilik fungsi tersendiri didalam organisasi seperti perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi, sebagai alat pengorganisasian anggota, menguatkan nilai-nilai dalam organisasi dan mengontrol perilaku para anggota, mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi serta sebagai penetu arah organisasi.
Adapun fungsi organisasi menurut
beberapa ahli
Smircich dalam
Kreitner dan Kinicki mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi budaya
organisasi, yaitu :
- Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya, budaya organisasi membantu perusahaan dalam mengkomunikasikan visi, misi, dan serangkaian tujuan ynag menjadi identitas perusahaan kepada karyawannya.
- Memudahkan komitmen kolektif, merupakan sikap di mana karyawan merasa bangga menjadi bagian darinya.
- Mempromosikan stabilitas sistem sosial, mencerminkan taraf di mana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung, dan konflik serta perubahan diatur dengan efektif.
- Membentuk perilaku dengan membantu mananjer merasakan keberadaannya, membantu karyawan memahami mengapa organisasi melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana perusahaan bermaksud mencapai tujuan jangka panjangnya.
Menurut Robbins,
budaya menjalankan sejumlah fungsi di dalam suatu organisasi. adapun fungsi
budaya organisasi tersebut adalah :
- Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
- Budaya memberikan rasa identitas ke anggota-anggota organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
- Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
- Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi.
- Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
- Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
- Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
B. Perubahan
dan Pengembangan Organisasi
Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
Faktor internal
Tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
Tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
1.
Perubahan
kebijaksanaan pimpinan
2.
Perubahan
tujuan
3.
Pemekaran
/ perluasan wilayah operasi organisasi
4.
Volume
kegiatan yang bertambah banyak
5.
Tingkat
pengetahuan dan keterampilan dari para anggota organisasi
6.
Sikap
dan perilaku dari para anggota organisasi
7.
Berbagai
macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi
8.
Problem
hubungan antar anggota,
9.
Problem
dalam proses kerja sama,
10. Problem keuangan.
Faktor eksternal
Politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor – faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :
Politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor – faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :
1.
Politik,
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan
2.
Hukum,
meliputi semua ketentuan yang berlaku yang harus ditaati oleh setiap orang baik
secara individu maupun secara kelompok
3.
Kebudayaan,
meliputi kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan material
mengenal berbagai macam alat dan barang-barang dengan cara kerja mekanis,
elektris, atau elektronis, merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar
terhadap kehidupan organisasi.
4.
Teknologi,
segenap hasil kemajuan dan teknik perkembangan industri peralatan modern.
Teknologi meliputi tingkat pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang manufaktur, dan fasilitas-fasilitas lain serta mencakup kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkannya
5.
Sumber
alam, meliputi segenap potensi sumber alam baik di darat, laut maupun udara,
berupa tanah, air, energi, flora, fauna dan lain-lain termasuk pula geografi
dan iklim.
6.
Demografi,
meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, yang dapat
diperinci menurut jenis kelamin, tingkat umur, jumlah dan bagaimana sistem
penyebarannya.
7.
Sosiologi,
ilmu tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok, atau ilmu tentang
masyarakat.
Proses
Pengembangan Organisasi
Pengembangan
Organisasi merupakan modifikasi substantif atau perubahan pada beberapa bagian
organisasi agar organisasi tersebut bisa berkembang dengan baik. Pengembangan
organisasi tersebut dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi,
seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen,
mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya. Adapun prosesnya yang
dilakukan dalam organisasi antara lain:
1.
Mengadakan
pengkajian.
2.
Mengadakan
identifikasi.
3.
Menetapkan
perubahan.
4.
Menentukan
strategi.
5.
Melakukan
evaluasi.
Alasan mendasar
organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi
organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak
punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya
dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
- Dorongan
Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
- Dorongan
Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
C.
Perencanaan Strategi Organisasi
Perencanaan
Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah rencana yang digunakan suatu
organisasi untuk mengambil keputusan dan menentukan kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah
sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini sehingga
dapat menghasilkan produktifitas yang lebih baik dalam organisasi. Adapun
teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisi SWOT
(Stengths Weaknesss Opportunities Threats), PEST (Political Economic Social
Technological) dan STEER (Sociocultural Technological Economic Ecological
Regulatory).
Bagan Perencanaan Strategi
Terdapat
tiga alasan penting dalam Perencanaan strategis
1. Perencanaan strategis memberikan
kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan lain
2. Pemahaman terhadap perencanaan
strategis akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lain
3. Perencanaan strategis merupakan titik
pemulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
Langkah
Perubahan Organisasi
Perubahan
organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan,
maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun
sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan
suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa
keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
- Mengadakan pengkajian : tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya.
- Mengadakan identifikasi : yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi . setiap factor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
- Menetapkan perubahan : sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
- Menentukan strategi : apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
- Melakukan evaluasi : untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila sebaliknya berarti negative.
Untuk
mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi,
haruslah bekerja keras dengan system yang telah ditentukan dalam proses
perencanaan strategis / strategic planning. Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam
sebuah perencanaan stategi. Perencanaan strategi sangatlah penting bagi
organisasi tertentu seperti perusahaan untuk mengelola perusahaannya, jika
tidak ada perencanaan strategi maka organisasi tersebut tidak memiliki sebuah
kepastian untuk organisasinya sendiri. Jika dalam organisasi tersebut tidak
mengikuti aturan yang sudah ditentukan dalam perencanaan strategis maka semua
yang sudah dilakukan akan hancur dan gagal.
SUMBER:
http://www.academia.edu/6755844/Budaya_Organisasi_BUDAYA_ORGANISASI
http://herisllubers.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-fungsi-budaya-organisasi.html
https://dadangpramono.wordpress.com/2013/10/27/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
https://2695things.wordpress.com/tag/perencanaan-strategis-pengembangan-organisasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://www.academia.edu/5847892/Perencanaan_Strategi
http://www.academia.edu/6755844/Budaya_Organisasi_BUDAYA_ORGANISASI
http://herisllubers.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-fungsi-budaya-organisasi.html
https://dadangpramono.wordpress.com/2013/10/27/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
https://2695things.wordpress.com/tag/perencanaan-strategis-pengembangan-organisasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://www.academia.edu/5847892/Perencanaan_Strategi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar